Popcorn tak sekadar teman yang pas untuk me film. Penelitian terbaru menunjukkan, kudapan yang berasal dari jagung yang dipanaskan hingga mengembang ini mengandung lebih banyak zat antioksidan menyehatkan yang disebut polifenol jauh di atas buah dan sayuran. Temuan ini dipresentasikan dalam pertemuan tahunan ke-243 American Chemical Society (ACS), di San Diego.

Joe Vinson, pelopor dalam menganalisis komponen sehat dalam cokelat, kacang-kacangan, dan makanan umum lainnya, menjelaskan bahwa polifenol lebih terkonsentrasi di popcorn, karena rata-rata hanya mengandung sekitar 4 persen air. sedangkan polifenol dalam buah dan sayuran lebih encer karena kandungan air yang banyak.

Dalam temuan lain yang mengejutkan, para peneliti menemukan bahwa bagian inti popcorn - yang sering dibenci orang karena kerap menempel di gigi - sebenarnya memiliki konsentrasi tertinggi polifenol dan serat.

"Popcorn mungkin makanan ringan yang sempurna. Ini adalah makanan ringan yang 100 persen biji-bijian yang belum diproses. Beda dengan sereal, dimana semua biji-bijian itu diproses dan diencerkan dengan bahan lainnya," kata Vinson, peneliti dari University of Scranton di Pennsylvania. 

Kendati demikian, Vinson menggarisbawahi bahwa popcorn yang tidak dapat menggantikan buah dan sayuran segar dalam pola makan yang sehat. Buah dan sayuran mengandung vitamin dan nutrisi lain yang sangat penting untuk kesehatan, yang tak mungkin di dapat dari popcorn.

Vinson juga memperingatkan, bagaimanapun, bahwa cara memasak popcorn kerap jauh dari menyehatkan. Misalnya dengan menggunakan banyak minyak, mengoleskan mentega atau mentega palsu seperti yang banyak digunakan outlet popcorn di bioskop, menuangkan garamdan penyedap rasa atau membuatnya menjadi berasa manis; disebut Vinson menjadi mimpi buruk karena mengubahnya jadi kupadan sarat lemak dan kalori.